Yah kita mulai kembali corat-coret yang bermanfaat. Yaitu obat antibiotik,
yang dulunya disebut juga penilisin, berdasarkan pengalaman artikel di
internet bahwa memang benar pada jaman dahulu di era perang dunia 1 – 2
antibiotik dianggap sebagai dewa, bahwa pada saat itu belum sama sekali
ditemukan suatu vaksin pencegah berkembangnya bakteri penyebab penyakit.
Ditambah lagi ketika banyak jatuhnya korban jiwa akibat korban perang.
Yup,
tanpa penulis mencontek bahwa antibiotik memiliki kemampuan untuk
membunuh kuman, tanpa merusak sel tubuh si Tuannya(Pengidap). Setiap
kali resep dari dokter diberikan pasti ada himbauan untuk dihabiskan,
maksudnya adalah kuman atau bakteri harus benar-benar dimusnahkan, klo
resep itu tidak segera dihabiskan hal ini bisa mengakibatkan datangnya
suatu penyakit itu kembali dengan serangan yang lebih hebat. Memang
benar ketika suatu bakteri tidak sepenuhnya dimusnahkan, menyebabkan
bakteri ini bermutasi membentuk kekebalan sendiri agar si bakteri lebih
tahan banting terhadap obat antibiotik.
Bahkan radang tenggorokan pun tanpa bantuan dokter dan obat antibiotik, seseorang sanggup menyembuhkan diri, apalagi tergolong penyakit ringan, sebut saja metode SELF HEALING, beberapa kunci penyembuhan sendiri adalah cukup istirahat, gaya hidup sehat, dan mengikuti saran dokter.
Bagi
para pembaca bisa membuktikannya ketika seseorang mengidap penyakit
radang tenggorokan dilingkungan sekitar anda. Penyakit radang
tenggorokan akan berulang kambuh dikarenakan memang tidak mengikuti
saran dokter, yaitu menghabiskan antibiotik yang sudah diresepkan serta
istirahat cukup, alhasil banyak juga yang menyalahkan dokternya. Coba
tanyakan kepada yang sakit, apakah memang benar mengkonsumsi antibiotik
sesuai pentunjuk yang disarankan, pembaca artikel ini bisa
membuktikannya.
Kritik dan saran ditunggu..
Arigatou gozaimasu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar