Setelah
mengutip banyak artikel bahwa mbah google sangat membenci copy paste.
Pada akhirnya penulis berusaha membuat artikel tanpa copy paste.
Pembahasan berikutnya adalah pupuk organik(organic fertilizer), yaitu
pupuk yang cara / proses pembuatannya secara alami dan dari bahan-bahan
alami pula. Seperti diketahui pemakai pupuk dengan bahan kimia memang
sudah menjadi sangat modern dikalangan petani namun setelah diteliti
lebih lanjut, pupuk kimia adalah buatan manusia yang pada akhirnya ada
sesuatu yang salah / human error / lalai dalam proses pembuatannya. Para
ahli telah sepakat bahwa pupuk organiklah sebagai penetralisir bahan
kimia yang berbahaya tersebut.
Ketika
tanah pertanian yang lelah dikarenakan pemakaian pupuk buatan yang
terus-menerus, maka pupuk organik memang harus dikombinasikan dengan
pupuk buatan. Dalam pemikiran Prof Hiromi Shinya http://mariasonhaji.wordpress.com/2008/0…
meski seorang dokter, guru besar, serta ahli dalam masalah kesehatan,
namun beliau juga sangat menganjurkan pupuk organik untuk pertanian.
Perlu
kita tahu ada salah satu cara proses pembuatan pupuk organik dari
sampah keluarga di rumah yaitu ketika makanan yang sudah sudah tak
terpakai, terbuang, membusuk, sisa makanan yang tidak habis dimakan,
sisa sayur-sayuran buah-buahan. (pembuatan harus tanpa lemak dan minyak
yang jumlahnya banyak) bahan-bahan tersebut yang sudah tidak terpakai
bisa digunakan pupuk organik, beberapa metodenya yaitu kumpulkan sampah
tersebut, potong hingga kecil-kecil kalau ada mesin penggiling juga
harus digiling, hal ini juga untuk memudahkan proses pembusukan sampah
organik.
Setelah
dikumpulkan, keringkan, lalu ambil tanah top soil yaitu tanah yang ada
di sawah, campur bahan-bahan tersebut menjadi satu di dalam keranjang
takakura (sejenis keranjang yang punya sirkulasi udara) jika tidak ada
pakai saja keranjang / pot biasa. Campur jadi satu, bila punya larutan
mikroorganisme pengurai (degrading microorganisms) gunakan juga, setelah
dicampur rata diamkan selama 10 hari. cek selama 10 hari tersebut
apakah juga ada larva, setelah disimpan selama hampir 20 hari, buka
campuran tersebut dan aduk-aduk secara merata, hal ini memungkinkan
mikroorganisme pengurai bisa bernafas dan unsur hara tercampur merata.
Menurut
penulis bahwa terdapat larva lebih bagus lagi dikarenakan larva
tersebut membantu menguraikan bahan sampah organik, tinja sang larva
baik untuk tanah, mayat sang larva juga akan terurai. Ada beberapa orang
awam takut dan jijik dengan keberadaan larva ini padahal larva ini
menurut penulis sangatlah membantu. Proses pembuatan pupuk organik akan
berhenti setelah tanah berwarna hitam pekat, tanahnya remah, sangat
berbau murni tanah, uji dan buktikan terhadap tanaman anda.
kritik dan saran ditunggu..
Organiese Kunsmis – Üzvi Gübre – Lífræn Áburður – Concime organico – Szerves trágya – Mbolea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar