Penulis
akan berbagi pengalaman mengenai jual-beli tanah / rumah / ruko.
Merupakan kebutuhan primer yang ketiga yang terdiri dari Sandang,
Pangan, “Papan”. Sebenarnya 1 langkah awal yang harus dilakukan adalah
harus pandai menawar harga entah itu dari harga tanah, rumah, ruko,
meski kita tidak paham betul tentang hal ini. Survey sedikit harga tanah
sekitar tempat membeli, karena teknik marketing penjual rumah / ruko
cukup menjerumuskan (hati-hati terhadap developer nakal). Setelah survey
dilakukan, bila harga terpaut jauh dan lebih mahal dengan harga tanah
yang dijual, lebih baik jangan order dulu.
Langkah
selanjutnya, buat relasi bagus antara penjual dan pembeli, hal ini
dikarenakan butuh waktu yang cukup lama untuk kesepakatan proses-proses
transaksi. Kepada siapapun butuh relasi yang bagus bukan? apalagi rumah /
perumahan / ruko masih harus dibangun dari awal. Tujuannya yaitu untuk
kelancaran satu sama lain entah dari pekerja bangunan, pihak developer,
dan pembeli, serta tidak menimbulkan saling curiga dikemudian hari.
Contoh nyata adalah ketika hanya berelasi baik antara pihak developer
dan konsumen saja, dan tidak mengutamakan kesejahteraan pekerja
bangunan, bisa jadi ketidak ikhlasan dalam bekerja menimbulkan ketidak
sempurnaan dalam proses pembangunan rumah itu sendiri. Entah itu 1 tahun
kedepan, 4 tahun, 10 tahun kedepan, mungkin akan terjadi
ketidak-beresan, bahkan membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk
penyempurnaan kembali.
Pantau
terus perkembangan bangunan rumah / ruko anda bila memang harus
dibangun dari awal, rajin-rajinlah memantau. Relasi yang baik bisa
dibentuk melalui sikap memberi dan menerima. Berbagilah ilmu kesuksesan
kita tentang jerih payah kita bekerja selama ini (apakah developer
perumahan ikut respon dengan profesionalisme-nya kita?), tujuannya agar
satu sama lain tidak menimbukan kecurigaan, dan sikap negatif. Justru
bila kita apresiatif dalam ber-relasi, menjadi daya tarik tersendiri.
kritik dan saran di tunggu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar